Puk puk puk (bunyi tepuk tangan yang terlempar kesegala arah).
Selamat, kamu berhasil. Kalimat ini terdengar dari belakang entah kenapa aku jadi penasaran dengan suara ini sepertinya suara ini tidak asing lagi bagi ku aku diam lalu menoleh kearah suara ini. Lalu dia berdiri tepat dibelakangku seolah olah dia sudah berada lama sekali dibelakangku, aku kaget dan terdiam menyusun kata didalam otak kecilku.
Lalu sesaat termenung dan terjadilah percakapan yang tak pernah disangka kehadirannya :
Aku : oh kamu, apa kabar ? lama gak bertemu
Dia : aku baik - baik saja, kamu bagaimana ?
Aku : sama baik baik juga, kemana aja selama ini hilang seperti ditelan bumi ?
Dia : aku banyak kerjaan makanya enga pernah main kesini, oh iya selamat ya atas keberhasilanmu
Aku : iya, terima kasih ya *tersenyum manis*, kamu tau dari mana kalau aku ada disini ?
Dia : aku membaca sebuah selembaran yang ada di dekat kantor ternyata dan juga yang menjadi topik hangat dikantor, beberapa hari rekan kerjaku membahas hal itu terus lalu aku penasaran dan akhirnya aku memutuskan untuk kesini, ternyata kamu yang menjadi topik hangat tersebut aku tak tau itu aku pikir hanya sebuah nama yang sama ternya itu kamu, selamat ya kamu berhasil mendapatkan sebuah penghargaan yang hebat ini *memberikan pujian yang halus*
Aku : ini semua berkat kerja keras ku selama ini *sedikit menyombongkan diri lalu tersenyum manis*
Dia : iya aku tau itu kok, sekali lagi selamat ya.
Aku : iya terima kasih ya.
Percakapan pun selesai hening mulai menyapa antara aku dan dia, sebuah moment yang cukup lama sekali tidak terjadi. Dia adalah sosok perempuan yang sangat manis yang pernah mampir dimasa remajaku, saat itu dia masih sangat polos dan begitu juga aku entah ada angin apa saat perkenalan menyapa tiba tiba rasa suka juga mulai mampir diantara kami berdua hehehe aku senang saat itu saat dia masih sangat peduli akan kehadiranku didekatnya masa seperti itu terjadi saat aku duduk di sebuah taman SMA, sangat tidak wajar langit yang begitu terang tiba tiba tersandung kesedihan yang begitu luar biasa seakan akan kesedihan itu memuncak dan mengeluarkan banyak sekali tetesan tetesan air yang membuat diriku basah total, ditengah situasi begitu aku lari kesebuah lorong kecil dipingir taman sekolah.
Sesaat mungkin aku merasa kedinginan karena kebasahan tetapi entah ada angin panas apa yang lewat tiba tiba aku enga merasakan hal itu, serentak semua pikiran dan tubuhku serta mataku terfokus pada satu wanita yang duduk dipinggiran lorong. Perlahan aku malu untuk menyapa tapi karena hanya ada aku dan dia jadi aku berpikir untuk apa aku malu toh tidak ada orang juga yang melhatku ketimbang aku menyesal tidak menyapanya jadi aku putuskan untuk menyapanya saja.
Respon yang sangat baik seperti ikan yang memakan umpan pancingan, hatiku senang entah kenapa aku begitu gembira seakan akan semua hal yang barusan aku lalui itu hanya sebuah mimpi enga berasa apa apa malahan aku hanya terfokus pada wanita yang ada didepanku. Aku mulai mengajaknya berkenal, dia begitu baik dan tidak sombong tidak seperti wanita yang merasa dirinya cantik lalu tidak mau berkenalan dengan laki laki yang dia anggap jelek ya walaupun aku sadar aku dapat dikatakan kurang tampan atau gagah, tapi dia begitu welcome dengan aku seakan akan dia juga ingin mengenalku, ini cuman perasaanku aja sih hehehe
Percakapan panjang mulai terjadi ditengah situasi yang begitu mendukung, langit seakan akan mulai keasikan dengan air yang bertumpahan dari atas, detik mulai lewat berganti menit seakan akan waktu hanya sebuah angin yang berlalu begitu saja dan hanya dirasakan saat dia sudah mulai melewati tempat yang dimau ditujuhnya. Percakapan yang terjadi kurang lebih 2 jam itu membuatku tau akan jati diri seorang perempuan yang duduk tepat disampingku seakan akan aku sudah mengenal dia sudah cukup lama, entah ada angin apa hati kecilku memerintah otakku untuk meminta nomor kontaknya, aku sedikit gugup dengan keadaan yang terjadi seakan akan aku tidak dapat memiliki kontaknya tetapi sebuah kejadian yang luar biasa terjadi aku diberikan nomor kontaknya serta alamat rumahnya. Entah untuk apa alamatnya rumahnya karena aku tidak kepikiran untuk tau akan alamatnya tetapi tidak apa ini sangat membantu dia meresponku dengan sangat baik, untuk apa Aku menyiayiakan hal yang begitu baik.
Waktu memang tidak pernah berbalik tapi terima kasih untuk waktu yang sudah memberikan Aku kesempatan untuk dapat mengenal seorang wanita yang begitu indah dimataku, sejak kejadian itu Aku dengan Dia sangat rutin smsan, telpan, bahkan main kerumahnya. Kami saling berganti melakukan hal hal tersebut memiliki kesenangan yang hampir sama itu merupakan hal yang luar biasa terkadang Aku dan entah kenapa perasaan suka tiba tiba berubah menjadi sayang.
Perasaan akan takut kehilangan Dia entah kenapa saat Dia sudah berada sangat dekat sekali dengan seorang laki laki aku mulai merasakan kekhawatiran yang begitu dahsyat, perasaan yang bisa dikatakan rasa cemburu tapi Aku sadar Aku dan Dia hanyalah sebatas teman enga ada hubungan khusu.